Rumah Baghi

Rumah adat dalam bahasa Lahat disebut  rumah Baghi (lama). Rumah Baghi tergolong unik. Konstruksinya panggung. Atapnya terbuat dari piabung atau glumpai yang bentuknta mirip atap rumah Minang Sumatera Barat. Rumah Baghi terbuat dari kayu jenis Medang Derian atau Cemare yang bisa tahan ratusan tahun dan ada juga terbuat dari bambu. Menurut Adat Lahat, sejak awal membuat rumah Baghi harus dihitung anak tangganya dengan hitungan kata "tangga, tunggu, tinggak." Hitungan tiga kata ini dipercayai akan berpengaruh kepada penghuninya ketika rumah sudah dibangun. Hitungan anak tangga rumah Baghi harus dimulai dari lantai dasar rumah atau atas tangga sampai ke tanah. Di bagian depan rumah Baghi terdapat ukiran yang ditatah tukang ukir menggunakan ghubang, sejenis pisau arit yang bagian tajamnya bukan sebelah dalam, tetapi di sebelah luar. Bagian yang diukir yakni dekat jendela dan bulatan depan rumah. Ukirannya berkarakteristik muncak rebung, pakis layu atau srikaye.