Bujang Gadis Sumsel. Ayo buruan ikuti event putra putri sriwijaya 2024
Explore

Tradisi Kupek Tuhun Mandi

Suku Ogan merupakan salah satu suku terbesar yang mendiami kawasan Provinsi Sumatera Selatan, sebagian besar mereka tinggal di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Sungai Ogan dimanfaatkan sedemikian rupa baik untuk keperluan sehari-hari, mencari nafkah, mandi, mencuci hingga jalur transportasi dll. Kedekatan Masyarakat Suku Ogan dengan Sungai Ogan itulah yang akhirmya melahirkan sebuah tradisi yang kini masih tetap dilestarikan dari hulu (Ulu Tulung) hingga hilir Sungai Ogan, Tradisi itu bernama “Kupek Tuhun Mandi” . Tradisi ini dimulai dari pagi-pagi buta sebelum matahari sepenggalan naik, adapun yang memandikan sang bayi wajib seorang tetua adat perempuan, sedangkan untuk bahan-bahan adat yang diperlukan ialah Puntung Api, Jeruk Nipis serta uang dan makanan. Puntung Api memiliki makna untuk mengusir kesialan, nasib buruk maupun roh jahat, Jeruk Nipis sendiri akan diusap-usapkan di kepala sang bayi (shampoo) sedangkan uang dan makanan akan diberikan kepada anak-anak yang turut mengikuti tradisi ini (biasanya dengan cara dilempar) Tradisi Kupek Tuhun Mandi dimulai dengan membawa sang bayi dari rumah pangkal, tetua adat akan menggendong sang bayi sambil membawa puntung api disalah satu tanganya, ketika berjalan menuju sungai tetua adat akan mengibas-ngibaskan puntung api tersebut sehingga asap menyelimuti sekeliling mereka, sedangkan jeruk nipis, uang dan makanan biasanya akan dibawa oleh kedua orang tua sang bayi. Uang dan makanan sendiri akan dibagi-bagikan didekat Sungai Ogan.