Tari Burung Putih
Tari burung putih merupakan tarian khas asal Desa Pengabuan Kecamatan Abab Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Dalam Sejarahnya tari burung putih telah ada sejak zaman nenek moyang terdahulu. Konon dahulu, ketika musim panen tiba bujang gadis desa Pengabuan berkumpul dipersawahan dengan tujuan menjaga padi yang sudah menguning dari ancaman burung putih yang sudah mengintai padi-padi milik warga setempat. - Berdasarkan penjelasan oleh Nung Cing bin Cik Ning yang merupakan penabuh gendang dalam tari burung putih. Nung cik mengatakan bahwa dirinya termasuk generasi ketika yang membawakan tari burung putih bersama Agusman bin Kasim yang bertugas memainkan biola dalam setiap pertunjukan tari burung putih. Tari burung putih ialah sebuah tarian yang mengisyarakan musim panen telah tiba. - Tari Burung Putih menggambarkan para Bujang Gadis Desa Pengabuan dalam menyambut musim panen yang memiliki tujuan yaitu menjaga padi yang sudah menguning dari ancaman burung putih. Dengan diiringi alat music seperti gong, biola serta gendang. Keenam penari yang menggunakan baju putih tersebut melenggak-lenggok mengelilingi panggung pentas. Kesana-kemari, penari seolah menirukan gaya seekor yang bolak-balik hendak memakan padi ketika musim panen tiba. - Untuk menjadi penari dalam tari burung putih tidaklah sembarangan, harus yang masih gadis karena sudah menjadi adat dan budaya dari zaman dahulu. Sedangkan dalam menari keenamnya diiringi music dari lantunan biola, gong dan gendang serta satu penyanyi yang bertembang. Saat ini, tari burung putih tidak hanya digunakan ketika musim panen tiba, tetapi sering ditampilkan dalam acara-acara resmi.