Adat Midang Lebaran

Adat ini dilakukan oleh masyarakat Desa Sungsang I. II. III, IV dan Desa Muara Sungsang Kecamatan Banyuasin II yang biasanya digelar saat Lebaran Idul Fitri dan Idul Adha. Sebelum tahun 1990, acara midang Idul Adha dilakukan masyarakat tujuh hari berturut-turut, tetapi setelah 1990, midang Idul Adha hanya dilakukan tiga hari berturut-turut yaitu hari pertama, kedua dan hari ketiga Lebaran sama seperti midang Idul Fitri. Midang diartikan jalan-jalan saling berkunjung satu sama lain dan bersilaturahmi. Masyarakat Sungsang setiap hari midang selalu berganti-ganti pakaian. Pagi sampai siang berpakain lain. Siang hingga sorenya ganti pakaian lain. Makanya kalau dulu midang Idul Adha seseorang harus menyiapkan 14 stel pakaian, namun sekarang baik midang Idul Adha maupun midang Idul Fitri, warga Sungsang tidak banyak lagi menyiapkan pakaian baru cukup enam stel. Diduga karena harus menyiapkan pakaian sebanyak 14 stel inilah, maka midang Idul Adha di Sungsang dikurangi menjadi tiga hari beturut-turut, karena pakaian yang diganti itu semuanya pakaian yang baru dibeli untuk mengikuti adat midang. Penampilan midang juga mencerminkan warga Sungsang menampilkan dirinya yang berhasil. Ini dilihat dari aksesoris perhiasan yang dipakai warga saat midang memakai emas dalam jumlah besar. Penampilan mengeluarkan semua perhiasan ini bukan untuk pamer harta atau bersombong diri, tetapi untuk saling memberi semangat kepada satu sama lain agar lebih giat bekerja pada masa yang akan datang sehingga bisa mendapatkan kekayaan dan harta perhiasan dengan cara yang halalan toyyiban.