TARI SEREPAT SERASAN
"Selamat datang, Di Bumi Serepat Serasan Oi Elok Nian, Pemandangannye... Ibung Mamak, Payo kite nak midang Midang ke PALI, Penukal Abab Lematang Ilir Balam, sawit, Batubara, Pertamina nye Sumber alam, Seni budaye yang kite ribang... Sepenggal bait di atas mengawali gadis cantik berlenggak-lenggok di atas panggung. Kesemuanya itu terangkum dalam sebuah tarian yang diekspresikan sebagai ungkapan selamat datang dari pemerintah kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir terhadap tamu udanganya. seperti halnya tari Gending Sriwijaya, salah satu penari Tari Serepat Serasan juga ada membawa sebuah tepak yang berisikan beberapa lembar daun sirih. Yang memiliki makna ungkapan Sekapur Sirih. Terhadap tamu yang hadir, diwajibkan mengambil sedikit daun sirih sebagai tanda penghormatan kepada tamu yang telah datang di Bumi Serepat Serasan. Ide dalam terciptanya Tari Serepat Serasan ini ternyata lahir dari seorang ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, yaitu Ir. Hj. Sri Kustina Heri Amalindo. Bersama guru seni yang ada di Kabupaen Penukal Abab Lematang Ilir, tari ini digambarkan oleh penari seolah ingin menunjukkan betapa indahnya pemandangan yang ada di Bumi Serepat Serasan. Selain itu, dalam tarian itu pula terselip makna bahwa Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir merupakan kabupaten yang memiliki potensi Sumber Daya Alam, seperti minyak, gas bumi, batubara, sawit, karet, serta dari sektor pertanian yang melimpah. Tarian ini juga menggambarkan beraneka ragam budaya, adat istiadat yang ada di Bumi Serepat Serasan. Hingga saat ini, tarian tersebut semakin tumbuh subur dan menjamur yang merupakan bagian pelestarian nilai-nilai buaya daerah.