Rumah Pangeran Roes
Rumah ini merupakan rumah kolonial Belanda. Pangeran Roes merupakan cucu dari Abu Leman yang juga sebagai pangeran keturunan mangkubumi kesultanan Palembang yang terkenal dengan nama Lidah Hitam. Pangeran Roes memiliki tiga orang anak, Dacilan Roes, Arpen Roes dan Makcik, serta 12 orang cucu. Rumah ini terdiri dari delapan ruang besar dan lima ruang kecil. Ruang besar tersebut terdiri dari lima kamar, satu ruang tamu, satu ruang kerja, satu ruang tengah, satu ruang besar diantara ruang lainnya kemungkinan ruang tempat berkumpul keluarga. Empat ruang kecil lainnya terdiri dari dua kamar ( Kemungkinan kamar pembantu dan gudang), satu dapur, satu kamar mandi, dan satu toilet/WC. Rumah tersebut dibangun dengan konstruksi kayu, tetapi dinding bawah dibuat dari tembok dengan bahan batu dan semen, sama halnya dengan bangunan kolonial Belanda lainnya. Selain itu, di bagian Barat Daya rumah tersebut ada beda dengan rumah di sekitarnya dan sampai sekarang masih berdiri kokoh dan sangat dirawat oleh keturunan Pangeran Roes. Pada pintu masuk bagian tengah, diatasnya terdapat ukiran kayu dan sebuah lambang Kerajaan Belanda. Furniture-furnitur yang digunakan merupakan furnitur pilihan, meja, kursi, tempat sepatu, lemari hingga ranjang dan yang lainnya menambah gagah sosok bangunan tersebut. Sebelum menuju dapur pada bagian kiri selaras terdapat sebuah sumur. Dibelakang sumur tersebut ada lima buah ruangan yang telah disebutkan diatas. Yang menarik adalah tulisan pada dua buah ruangan dibelakang sumur, yaitu kamar mandi yang bertuliskan bedkamer dan WC.