Bujang Gadis Sumsel. Ayo buruan ikuti event putra putri sriwijaya 2024
Explore

Rumah Adat Pangeran Ajaya Pati Kramajaya

Rumah Pangeran Djaja Pati Kerama Djaya terletak di Kota Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Rumah ini didirikan pada tahun 1925. Setelah beliau meninggal rumah ini diwariskan kepada keturunannya yang bernama Muhammad Ali. Kemudian diwariskan lagi kepada Ahmad Zainal Adham. Saat ini yang menempati rumah tersebut adalah keturunan dari generasi ke-4 yang bernama Isahmudin.


Rumah Pangeran Djaja Pati Kerama Djaya merupakan rumah panggung yang terbuat dari kayu ditopang oleh tiang-tiang cor beton berbentuk persegi panjang setinggi ± 2 m, tetapi pada awalnya tiang-tiang tersebut terbuat dari kayu. Adapun kayu yang digunakan untuk membuat rumah berjenis kayu unglen dan medang. Rumah ini berbentuk persegi panjang berukuran 15,50 x 28,70 m dengan atap limasan yang terbuat dari genteng. Untuk masuk ke dalam rumah harus melalui tangga naik yang 9 berada didepan rumah. Tangga tersebut terbuat dari semen yang  berjumlah 2 buah dengan bentuk melengkung dan menyatu pada bagian bawahnya.

Pintu masuk ada 2 buah terletak di sebelah kanan dan kiri berupa pintu ganda, bagian atas panil kaca, sedangkan bagian bawah panil kayu. Sementara, jendela berjajar memenuhi dinding depan rumah. Jendela di bagian paling kiri dan kanan berbentuk krepyak, sedangkan di bagian tengah berbentuk panil kaca.

Rumah ini terdiri atas 3 bagian yang disekat menggunakan dinding kayu. Bagian depan merupakan ruang terbuka yang berfungsi untuk menerima tamu yang datang. Berlanjut ke bagian tengah rumah yang dapat dimasuki melalui 2 buah pintu ganda yang terletak di sebelah kanan dan kiri ruangan. Pintu ini terdiri atas 2 lapis, bagian luar berbentuk krepyak dan panil kayu, sedangkan bagian dalam berbentuk panil kaca dan panil kayu. Di bagian samping kanan dan kirinya terdapat 2 buah jendela ganda yang masing-masing terdiri atas 2 lapis, bagian luar berbentuk krepyak (jalusi), sedangkan bagian dalam berbentuk panil kaca. Ruangan berikutnya yang merupakan ruangan belakang terdapat barisan kamar yang saling berhadapan, serta ruangan terbuka yang berfungsi sebagai dapur. Di atas pintu dan jendela yang ada di bagian dalam rumah terdapat hiasan kerawangan.

Di bagian belakang rumah (dapur) masih tersimpan sebuah meriam kuno peninggalan Belanda (VOC) ketika mereka berkantor di depan rumah ini. Meriam tersebut berukuran panjang 114 cm, diameter depan/ moncong 11 cm, diameter badan/ tengah 5,5 cm, dan diameter belakang 9 cm.


Wisata Sejarah dan Budaya di Kabupaten Ogan Komering Ilir

Mohon Di perhatikan


Map

Nearby