Harumnya Durian Muara Enim

Kebanyakan pohon durian di Kabupaten Muara Enim, tumbuh alami dari zaman
nenek moyang, yang kemudian diwariskan secara turun temurun dari
generasi ke generasi. Pohonnya seolah tak pernah berhenti berbuah.

Uniknya, memanen buah durian tidak dilakukan dengan cara memanjat, tetapi
menunggu durian runtuh. Jika ada yang runtuh mereka bergegas untuk
memungutnya. Mereka mengambil durian di kebun dan di hutan dengan
menggunakan "ambung" yang disangkutkan di atas kepala.

Selain dijual buah, durian juga dibuat menjadi tempoyak dan lempok.
Tempoyak merupakan olahan daging durian yang difermentasi dengan
menambahkan garam, sehingga rasanya menjadi asam. Sementara lempok,
panganan berbahan dasar daging durian dan gula sehingga rasanya manis.
Dua kuliner lokal ini awet, dapat disimpan dalam jangka waktu lama dan
cocok untuk dijadikan sebagai oleh-oleh. 

Rekomendasi Restoran