Gotong Royong Tingkat OPD Dinas Kebudayaan Kota Palembang
Kegiatan Gotong Royong Dinas Kebudayaan Kota Palembang di
Makam Candi Angsoko yang berada Jalan Candi Angsoko 2, kelurahan 20 Ilir,
Kecamatan Ilir Timur 1 Kota Palembang pagi tadi (4/12).
Latar belakang sejarah makam Candi Angsoko adalah
tempat makam tokoh yang bernama Pangeran Made Ing Suko. Beliau adalah raja
pengganti Ki Gede Ing Suro yang memerintah wilayah Palembang dan wafat pada
tahun 1627 M. Berita tentang keberadaan situs ini dikenal pada waktu Schnitger
menemukan makam tersebut dengan menyebutkan candi Angsoko dan makam-makam
Islam. Selain itu Schnitger juga mengungkapkan tentang adanya temuan-temuan
masa klasik yang sudah bersifat fragmentaris. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh Balai Arkeologi Palembang terhadap situs makam Angsoko
menunjukkan adanya temuan masa klasik yang lebih tua dari masa Islam. Temuan
tersebut berupa struktur bata yang merupakan bagian candi, fragmen keramik dan
bata bergores huruf jawa kuna yang diperkirakan abad ke- 10 sampai dengan 11 M.
Berikut ini peninggalan cagar budaya yang ditemui
di kompleks makam Candi Angsoko:
1. Makam Pangeran Made Ing Suko
Kondisi saat ini menunjukkan keseluruhan bagian
makam berupa, jirat, nisan dan cungkup sudah diganti dan tidak tampak
kekunoannya. Di dalam cungkup terdapat 2 buah makam yang memiliki tipe nisan
Demak-Troloyo.
Selain itu terdapat makam-makam kuno di sekitar
cungkup yang memiliki satu kronologi masa telah hilang, hanya dua buah makam
kuno di sebelah barat cungkup yang masih tersisa. Kedua makam kuno tersebut
berada dekat dengan pemukiman penduduk dan kekunoannya tampak pada nisannya
terbuat dari kayu yang telah lapuk.
2. Struktur Bata Kuno
Struktur bata kuno terkonsentrasi di sebelah
utara makam Angsoko dan di tengah-tengah jalan setapak rumah penduduk. Adapun
ukuran bata tersebut berkisar 18 x 30 cm.
3. Batu-batu yang diperkirakan dari
sisa peninggalan bangunan kuno. Batu tersebut merupakan batu
putih atau tufa dan yang tersisa dalam berbagai bentuk, diantaranya persegi dan
diperkirakan mirip umpak.
4. Fragmen stupa yang terbuat dari batu tufa.
Sumber: Kebudayaan Kemdikbud