Jejak Peradaban Islam, Masjid Tertua di Desa Mangsang masjid Kyai Sulaiman

Masjid tertua di Desa Mangsang atau masjid Kyai Sulaiman merupakan masjid yang terletak di Tepian sungai Mangsang (anak sungai Lalan). Terletak di Dusun 1 Desa Mangsang Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan (10/11/2023).

Masjid ini terletak di tepian sungai berjarak kurang lebih 10 M dari bibir sungai mangsang saat ini masjid yang menyisakan menara dan lantai keramik bergaya masa dinasti ini merupakan salah satu saksi dan bukti sejarah dalam penyebaran Islam di Desa Mangsang dan juga salah satu Objek Diduga Cagar Budaya Kabupaten Musi Banyuasin.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Musi Banyuasin Dr. Iskandar Syahriyanto MH. Yang diwakili oleh Kepala Bidang Kebudayaan Henri S.Pd. M.Si. menjelaskan hasil dari kajian dan survey lapangan dari kunjungan Tim Kebudayaan "masjid tua mangsang atau masjid kyai sulaiman yang sekarang meninggalkan menara berbentuk limas di perkirakan didirikan pada tahun 1727-1756 M dimasa kesultanan Palembang Darussalam yang terletak di desa mangsang, di tahun tersebut merupakan Islam telah masuk di Desa Mangsang, itu di tandai dengan adanya bukti peninggalan Arkeologi Berupa bekas Bangunan Masjid". Jelasnya

Salah satu Tim Pendataan Data Pokok Kebudayaan Tata Karnado (26) juga menambahkan dari hasil survey dan kajian masjid tersebut berukuran panjang 10 M dan Lebar 10 M dengan posisi di Dusun 1 Desa Mangsang Kec. Bayung Lencir Kab. Musi Banyuasin Sumatera Selatan dengan titik Koordinat: Latitude.-2.1639747 Longitude. 103.9953337. Dengan ketinggian 15 MDPL dari permukaan laut Dengan bahan struktur Kayu, Bata, Keramik, Genteng. Ornamen Keramik cina bermotif bunga. Posisi objek berbatas. Sebelah Utara berbatasan dengan sungai mangsang anak sungai lalan, sebelah Barat berbatasan dengan rumah warga, Sebelah selatan berbatasan dengan lahan kosong, sebelah timur berbatasan dengan Lahan kosong milik warga". Tambah tata

Sementara itu salah satu masyarakat Sohar Dewi (50) menjelaskan bahwasannya masjid tersebut "merupakan masjid yang tertua di desa mangsang saat ini masjid tersebut tinggal menara dan berlantaikan keramik cina bermotif bunga kuno. Biasanya di akhir pekan atau di hari jum'at dan hari besar islam banyak pengunjung dan digunakan sebagai tempat yasinan dan rasa syukur oleh masyarakat setempat dan pengunjung". Ungkap sohar juru pelihara

Dalam kegiatan Tim pendataan melakukan pencatatan sejarah, pengukuran objek dan dokumentasi foto/video dilanjutkan dengan wawancara ke beberapa masyarakat dan juga narasumber yang pernah meneliti sebagai skripsi masjid tua mangsang. Terpantau menara masjid dengan bentuk masa kesultanan dengan bergaya arsitektur limas sebagai saksi sejarah di desa ini.(ril)