Lama Tak Terdengar, Kuntau Mendadak Tampil Diacara Satu Malam Bersama Sanggar Putri Sak Ayu

Sekayu, Musi Banyuasin - Kuntau, Saat ini mungkin banyak yang tidak mengenal salah satu jenis olahraga tradisional ini, padahal dimasanya kuntau merupakan olahraga yang sangat digemari oleh anak-anak Muda. Selain mengaji, anak-anak zaman dahulu juga belajar kuntau. Karena selain menyehatkan jasmani, kuntau juga merupakan sarana beladiri yang cukup ampuh. Namun sayang seiring berjalannya waktu Kuntau semakin redup bak hilang ditelan zaman. 

 

Lama tak terdengar, tiba-tiba kuntau hadir mengisi acara satu malam bersama Sanggar Putri Sak Ayu (01/10/22). Pada acara yang digagas oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Musi Banyuasin itu, Murid-murid kuntau menampilkan Jurus atau biasa disebut "langkah" berupa langkah tangan kosong dan juga senjata.

 

Selain itu dipertunjukkan pula tanggam atau dalam istilah kuntau disebut "Tari Natang", dua orang murid perguruan beradu ketangkasan memainkan jurus kuntau yang terkenal sangat ampuh untuk pertarungan jarak dekat.Permainan Kuntau sangat menarik antusiasme penonton, karena baru sekarang mereka bisa melihat langsung pertunjukan kuntau, yang selama ini dikira sudah punah dan tidak banyak lagi yang menguasai nya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Musi Banyuasin Drs.Iskandar Syahrianto, M.H. melalui Kepala Bidang Kebudayaan H.Muardi,S.Pd., M.M. Menyampaikan bahwa kurang lebih dua tahun ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Musi Banyuasin melalui Sanggar Putri Sak Ayu melakukan pembinaan terhadap olahraga tradisional kuntau ini.

"Kurang lebih dua tahun ini kami mendata guru kuntau yang masih mempunyai Murid, kita bina, kita rangkul agar semangat untuk mengembangkan olahraga tradisional ini dapat kembali bangkit. Sebagai mana yang kita ketahui tidak banyak lagi guru-guru yang mengajar kuntau, oleh sebab itu tidak menutup kemungkinan jika tidak kita lestarikan kuntau hanya tinggal kenangan, padahal dimasanya kuntau bukan hanya olahraga tradisional, namun juga bagian dari adat Istiadat, contoh pada saat pengantin majang-majang (satu hari sebelum akad nikah) biasanya pada sore harinya dipertontonkan pertunjukan kuntau, begitu juga ketika arak-arakan pengantin biasanya kuntau berada pada barisan depan untuk membuka jalan, Kuntau juga dimainkan ketika menyambut tamu-tamu kehormatan di zaman marga dahulu. Namun seiring waktu tradisi tersebut mulai pudar." Jelasnya.

"Selain itu, Kuntau juga sudah masuk dalam Dokumen PPKD (Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah) melalui Surat Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor:444 /KPTS-DIKBUD/2018 yang di tanda tangani oleh Bupati Musi Banyuasin pada tahun 2018, sehingga melekat tanggung jawab untuk menjaga, memanfaatkan, melestarikan dan mengembangkan olahraga tradisional kuntau ini."Tutupnya.(ril)