Tari Sabung Ayam Dari Desa Ngunang Kembali Dilestarikan
Tari Sabung Ayam yang Berasal Dari Desa ngunang
Salahsatu warisan budaya yang berasal dari Desa Ngunang Kecamatan Sanga Desa yakni Tari Sabung Ayam, kini kembali dilestarikan.
Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Senin (27/2/2023) melakukan pengarsipan Tari Sabung Ayam.
Proses perekaman gerakan tarian yang sudah diwariskan dari generasi ke generasi tersebut dilakukan di rumah salahsatu pewaris gerakan Tari Sabung Ayam yakni Ardia (60) yang terletak di Dusun III Desa Ngunang.
Saat dibincangi wartawan koran ini disela-sela proses syuting, Ardia mengaku senang dengan adanya kegiatan pelestarian warisan budaya yang berasal dari Desa Ngunang.
"Alhamdulillah, semoga dengan adanya kegiatan ini Tari Sabung Ayam bisa dilestarikan gerakannya serta bisa diwariskan ke generasi berikutnya. Mudah-mudahan ke depan Tari Sabung Ayam bisa diperlombakan juga seperti Tari Burung Putih," ungkapnya.
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa Tari Sabung Ayam sendiri gerakan tariannya ia dapat dari warisan yang diturunkan langsung oleh ibundanya.
"Saya sendiri belajar gerakannya dari Ibu saya, sedangkan Ibu belajar dari nenek. Dulu tarian ini gerakannya diajarkan dari generasi ke generasi secara turun menurun, dan sering dipentaskan saat acara-acara pesta rakyat," jelasnya.
Tari Sabung Ayam sendiri menurut Ardia, bercerita tentang kebiasaan masyarakat zaman dulu yaitu menyabung ayam.
"Gerakan tari ini meniru gerakan menyabung ayam yang kerap dilakukan
masyarakat dahulu, kostum penarinya kalau zaman dulu itu seperti baju
orang menyabung ayam, dimana penari memakai celana panjang serta kain
yang diikat dipinggang. Sementara itu untuk ayamnya bisa menggunakan
kain yang dibentuk seperti ayam atau menggunakan gabus," imbuhnya.(ren)