KERAJINAN ALUMINIUM

Kerajinan Aluminium bagi pemuda Desa Tanjung Atap, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Hampir 60 persen warga, khususnya kaum pria disini, mempunyai keahlian dalam membuat alat rumah tangga dari bahan aluminium itu, diantaranya yang diproduksi berupa dandang nasi, cetakan kue, kuali, serta spatula. Pekerjaan itu dilakoni turun-temurun. Sedikitnya ada 50 unit usaha di desa saya yang melakoni pekerjaan yang sama. Dari ratusan pengrajin yang mengeluti usaha ini, sedikitnya 28.800 buah perkakas dapur dipasarkan ke berbagai daerah di Sumsel. Bahkan, sampai ke provinsi tetangga. Sebut saja Jambi, Lampung, bahkan Bangka-Belitung, Bengkulu, Jakarta dan Luar Negeri. Menurut sejarah desa, kerajinan ini diawali dari ketidaksengajaan. Sekitar tahun 1943, pada masa penjajahan Jepang, di Desa Ketiau, Kecamatan Tanjung Batu ada sebuah pesawat terbang milik Jepang yang jatuh di dekat Desa Tanjung Atap. Sejumlah warga desa kemudian memotong-motong bagian pesawat yang terbuat dari aluminium. Selanjutnya lembaran atau pelat aluminium tersebut dipakai warga untuk membuat berbagai macam perkakas rumah tangga.