PEGELARAN TIM KESENIAN DISDIKBUD KOTA LUBUKLIGGAU PADA FESTIVAL SRIWIJAYA XXX TAHUN 2022

Tim Kesenian Kota Lubuklinggau Tampil memukau pada gelaran Festival Sriwijaya ke XXX di halaman Museum Sultan Mahmud Badarudin II. Pertunjukan Tim Kesenian Kota Lubuklinggau dihadiri oleh  PLT Sekda  Imam Sanen, Disnaker  Tamri, Perkim  Presko, Camat Selatan 1  letti, Sekcam Utara 2  Imam Subarja, Kesbang Pol Firdaus, Perhubungan  Abu jaat, Komimpo  Johanes Setupu, Kasat polpp  Walyusman, Kepsek 7 Anita, Kepsek 4 Erlinda, Kepsek 28 Nanu, Kepsek 67 Isnani , Serta Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan  Dr. H. Dian Chandera,M.Si dan Kabid Kebudaayan Dr. Hj. Warah, SAg,M.Pd, Menampilkan SeniTeater berjudul ""Legenda Keramat Sakti" Tim Kesenian Tampul memukau dengan dukungan Musik, Tari jong dan nyanyian Linggau Wisata dan Ayo Ngelong Ke Linggau.


Teater Legenda Keramat Sakti bercerita tentang Raja Lexo dan Permaisuri Lateni sudah lama menikah, tetapi belum dikarunia seorang anak. Permaisuri Lateni merasa mendapatkan kutukan, Begitu banyak tekanan, hinaan dan makian, seingga membuat permaisuri Latenai depresi, stress dan nyaris gila. Segala pengobatan sudah dilakukan tetapi tidak membuahkan hasil. Melihat keadaan Permaisuri yang semakin memburuk, akhirnya Raja Lexo pergi ke Kramat Sakti dan terjadilah persekutuan penguasa Kramat Saktidan Lexo dan terjadilah persekutuan penguasa Kramat Sakti dan Raja Lexo demi mengingikan seorang anak. Syarat yang diberikan penguasa Kramat Sakti adalah mengawini tubuh perawan dan membuatritual di malam bulan purnama di Kramat Sakti. Kemudian Lahirlah seorang bayi di antara perawan, semua perawan melayang dan terbang tersedot Penguasa Kramat Sakti. Raja Lexo bahagia karena telah lahir seorang bayi.


Tarian Jong, Sebuah Kisah Cerita tentang batu yang tertancap disebua tebing sungai. Diambil dari kisah KIlat Tembiyar Kelurahan Jukung Lubuklinggau Selatan I. Rasa tak dapat ditolak, keinginan sulit untuk diraih, Jiwa yang terbelenggu oleh perintah sang ibunda, Dalam titah mencari Garam. Akan tetapi pupus ditengah jalan, membuat murka sang buah hati. Seingga biduk pun diantam sebahgai wujud penyesalan.


Nyanyian Linggau Wisata Dan Ayo Neglong Ke LInggau Menceritakan tentang kebahagiaan warga Lubuklinggau ketika menyambut para tamu undangan yang datang dengan sekapur sirih oleh Bujang dan Gadis sambil menabur beras konyet. juga mengambarkan tentng keindahan Objek Wisata yang ada di Kota Lubuklinggau. Begitu juga dengan lagu " Ayp Ngelong Ke Linggau" yang merupakan ajakan kepada seluruh masyarakat yang berada diluar kota Lubuklinggau untuk datang dan berkunjung ke Lubuklinggau untuk menyaksikan keindahan objek Wisata yang ada di Kota Lubuklinggau, Diantarnya : Wisata Alam  Bukit Sulap, Bendungan Watervang, Aliran Sungai Kelingi, Temam Kurma, Wisata Relegi Masjid Agung As-Salam, Ayo Tejun Temam, Sando dan Ayo Tejun Ta'li, Serta Museum Subkos Garuda. Lagu tersebut merupakan ajakan untuk berkunjung ke Kota Lubuklinggau dengan program " Ayo Ngelong Ke-Lubuklinggau".